Saturday 26 September 2015

Kenikmatan tubuh tetanggaku AYANA JKT48

atu saat aku melihat Ayana tetanggaku yang masih duduk di kelas 3 SMP yang kira-kira berumur 15 tahun dan aku sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut.
Ayana memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi aku tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti kemaluannya belum ditumbuhi bulu-bulu halus.
Aku sering melihat Ayana ke sekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum aku berangkat sekolah atau pada sore hari sepulang sekolah di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu aku selalu memandangi Ayana dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari Ayana mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan aku dengan mata yang sangat menggoda.
Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan Ayana setiap usai besekolah namun bukannya aku jatuh cinta padanya tapi aku suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dan aku lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks. Ayana selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan-jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya dan ini dia lakukan setiap sore.
Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang sekolah aku selalu menunggu Ayana untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu aku heran karena Ayana hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat. Dengan sangat bernafsu aku tatap dia di balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka Ayana menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku bertanya mungkin dia akan marah karena aku selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi, dia malah tersenyum manis sambil duduk dideker didepan pagar rumah aku yang membuat nafsu aku semakin tinggi karena dengan leluasa aku dapat memandangi tubuh Ayana dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja. Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh Ayana dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya
 “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut Ayana mambalikan wajahnya dan berkata
 “eh… boooboleh.” Aku langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada Ayana
“Biasanya bertiga, temennya mana… ?”, dengan terbata-bata Ayana berkata
 “Gi… gini kak, mereka i… itu bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata
“Sorry.” kemudia Ayana menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM.
Ayana mulai terlihat santai tetapi aku semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya aku dapat memandangi paha mulus Ayana ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi. Diam-diam aku mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keaku yang membuat aku semakin salah tingkah dan tampa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat Ayana terkejut dan Ayanapun tidak marah sama sekali, aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga aku gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku yang berada di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku aku dekatkan ketelingannya yang membuat Ayana kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya. Tanpa aku sadari tangan kiri aku telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aku menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan Ayana yang membuat tangan aku semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan-lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aku membuka ikatan tali BH Ayana yang berada di lehernya dan dengan leluasa aku menarik BH Ayana tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu Ayana mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur. Setelah aku membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat Ayana kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata
 “Terusss… nikmattttt… kak... mmm… ahh… ahhhh… ” Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya, kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata Ayana memakai CD model G string sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa Ayana selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD. Lima menit berlalu terdengar suara Ayana
“Ahh… terusss kak… terusss… nikmattttt… ahh… ahhhh… ”
 hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Ayana pada saat aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam kemaluannya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan aku pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok kemaluannya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Ayana.
“Ouuhhh… kak... mmm… terus… ahhh… ahhhhhhhhh… ahhhhhhhhhhhhhh… ”
 Ayana mengalami orgasme untuk yang pertama kali. Setelah Ayana mengalami orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga Ayana
“Udah dulu ya… ” dengan sangat kecewa Ayana membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata
 “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,”
 ia langsung menyahut
“Ya kak sekarang aja tanggung nih, lihat punyaku udah basah… ” sambil ia memegang kemaluannya yang membuat aku berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan aku memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar, tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.
Setelah aku sampai di rumah aku langsug mencium BH Ayana yang ia lupa, yang membuat aku semakin terobsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan Ayana namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi Ayana tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur sekolah, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka aku mulai melakukan nonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut. Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Ayana, dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat Ayana terkejut. Pada saat Ayana terkejut kemudia aku bertannya pada dia
“Lo Ayana ngak kesekolah nih?”
dengan malu-malu Ayana menjawab
 “Ujan kak… ”
aku langsung bertannya lagi
 “Ngak apa-apa terlambat.”
“Ngak apa-apa kak karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.”
 Ayana menjawab dan aku langsung bertannya
 “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”.
 “Ia kak”, Ayana menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini Ayana tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang aku tunggu-tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar-samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan.
Melihat Ayana yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat Ayana menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena Ayana telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa Ayana tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut. Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata Ayana tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku Ayana menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok kemaluannya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivitas memegang dan mengocok kemaluan dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati Ayana dari belakang. Aku berbisik ketelinga Ayana,
 “ enak ya ”,
 Ayana langsung kaget dan buru-buru melepaskan tangannya dari kemaluan dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi
 “Teruskan saja, aku bantuin kok.”
kemudian aku duduk dibelakang Ayana dan menyuruh Ayana untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa Ayana menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan. Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih Ayana, tangan kananku membuka kancing baju Ayana satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu. Ayana sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan Ayana kemudian tagan kiri aku masuk ke dalam rok Ayana dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan. Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat Ayana makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras.
 “Ahhhhh terussssssss kakm… terusssssss… nikmattttttt… ahh… ahhhhhhhhhhh… isap terus kak… Ahhhh… mhhhhhhhh. kakk… ”
Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan-lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat Ayana tambah kenikmatan.
 “Ahh ugggh… uuhh… agh… uhh… aahh”,
 Mendengar desahan Ayana aku makin tambah bernafsu untuk mencium kemaluannya, namun kegiatanku di perut Ayana belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan kemaluannya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku, aku berusaha untuk memasukan kedalam kemaluan Ayana, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran kemaluannya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga kemaluan anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam kemaluannya, itupun dengan susah payah karena sempitnya kemaluan Ayana. Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat Ayana mendesah.
“Auuuuuggggkkkk… ” jerit Ayana. “Ah… tekan kakk… enaaaakkkkk… terusssss kakmm… ”
 Sampai beberapa menit kemudia Ayana mendesah dengan panjang.
“Ahh ugggh… , uuhh… , agh… , uhh… , aahh”, yang membuat Ayana terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa Ayana baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari kemaluannya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar Ayana dapat mencium bau cairan cintannya. etelah beberapa saat aku melihat Ayana mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun Ayana tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan Ayana menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, Ayana pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya. Dengan melihat Ayana pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan kemaluannya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap kemaluannya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang Ayana kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku.
“Aduh, kakmm… ! Pelan-pelan dong… !”
katanya sambil mendesis kesakitan Ayana menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati bibir kemaluannya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding kemaluannya dengan cepat yang buat Ayana mendesah dengan panjang.
“Uhh… , aahh… , ugghh… , ooohh”. “Hmm… , aumm… , aah… , uhh… , ooohh… , ehh”. “Oookak… , uuhh… ”
 Ayana menggeliat-geliat liar sambil memegangi pinggir sofa.
 “Ahhh… mhhh… kakm… ”
demikian desahannya. Aku terus beroperasi dikemaluannya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Ayana. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam kemaluannya, membuat Ayana tersentak dan berteriak kecil kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan kemaluannya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga Ayana semakin tidak karuan menggeliat.
Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan Ayana begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan, tetapi Ayana masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Ayana yang membuat penisku tersembul keluar yang membuat mata Ayana melotot memandang sambil memegangnya, dan aku meminta Ayana mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penisku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut Ayana dan akupun memaksakan untuk masuk lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Ayana hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan-pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap-hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu. Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh Ayana mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang tu yang membuat bukit kembar Ayana semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah.
Setelah puas, aku rebahkan tubuh Ayana disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong Ayana (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan Ayana yang membuat kemaluannya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki Ayana yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penisnku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan kemaluan Ayana.
 “Aduhhhhhh kak… aughhhhghhhhh… ghhh… sakit kak… ” jerit Ayana dan terlihat Ayana menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya kemaluan Ayana walaupun telah basah oleh lendirnya. Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan Ayana sambil teriring suara jeritan kecil.
“Oooooohhhhgfg… sa… kiiiit… Sekkkallliii… kakmmmm… “, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam kemaluan Ayana
 “Bless, jeb… !” jeb! jeb! “Uuh… , uh… , uh… , uuuh… “,
 ia mengerang.
“Auuuuuggggkkkk… ”
 jerit Ayana.
 “kakmm Ahh… , matt… , maatt… , .ii… aku… ” Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan kemaluan Ayana terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh kemaluan Ayana,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan
“Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.”
Sebelum Ayana sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam kemaluan Ayana dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya kemaluan Ayana maka penisku hanya dapat masuk beberapa cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi.
 “Uhh… , aahh… , ugghh… , ooohh”. “Hmm… , aumm… , aah… , uhh… , ooohh… , ehh”. “Ookakmm… ,sakkkitt… uuhh… , kakmm… ,sakitttt… ahh”.
“Sakit sekali… kakmm… , auhh… , ohh… ”
 “Ayana tahan ya”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta Ayana menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan kemaluannya terhadap penisku semakin kuat… Nyaman dan hangat sekali kemaluannya… ! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat Ayana merasakan sakit pada kemaluannya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan. Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Ayana menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir Ayana membuat tubuh Ayana semakin menegang.
 “Oookak… , ooohh… , aahh… , ugghh… , aku… , au… , mau… , ah… , ahh… , ah… , ah… , uh… , uhh”,
 tubuh Ayana menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang… Kemudian Ayana memeluk tubuhku dengan erat. Ayana telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya.
 “Aaww… , ooww… , sshh… , aahh”,
desahnya lagi.
 “Aawwuuww… , aahh… , sshh… , terus kakmm, terruuss… , oohh” “Oohh… , ooww… , ooww… , uuhh… , aahh… “,
 rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir seluruh penisku masuk kedalam kemaluannya dan menyentuh rahimmnya.
 “Ahh… , ahh… , Oohh… ” dan, “Crrtt… , crtr… , crt… , crtt”,
 air maninya keluar.
 “Uuhh… uuh… aduh… aduh… aduhh… uhh… terus… terus… cepat… cepat aduhhh… !”
Sementara nafas saya seolah memburunya,
“Ehh… ehhh… ehh… ”
“Uhhh… uhhh… aduh… aduh… cepat… cepat kakmm… aduh… !” “Hehh… eh… eh… ehhh… ” “Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet… ” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam kakmm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”
Setelah Ayana orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam kemaluannya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 15 tahun. Ayana pun semakin lemas dan hanya pasrah kemaluannya aku sodok. Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara Ayana menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang kemaluannya yang semakin dalam menembus rahimnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan…
 “Terus… , kakm… , terus… kan… ! Ayo… , teruskan… sedikit lagi… , ayo… !”
 kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu… ,
 “Seerr… !”
 terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi kemaluan Ayana , kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.
Aku langsung memeluk Ayana dan membisikan
 “Kamu hebat ay, kamu puas?”
diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penisku dari kemaluannya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam kemaluannya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan akupun memkakpa kemaluan Ayana kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan kemaluan Ayana mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya
“Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi”
Ayana pun menjelaskannya bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita Ayana aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga. Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga. telah kejadian itu saya dan Ayana sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja sekolah, meja makan, dapur, halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Ayana sekarang telah berumur 17 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya. Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak sex, mungkin karena ia keturunan arab yang terkenal libidonya tinggi dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.

Download video AYANA JKT48 lagi nonton video bokep sambil ngocok memek

1 comment:

  1. Merit Casino Review | Honest review of the company
    Is Merit Casino scam or legit? You can find out 메리트카지노총판 here and find out why.

    ReplyDelete

Total Pageviews

Powered By Blogger

Translate

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

Entri Populer